"Mbak, ini biomassa itu bagus lho Mbak," kata Fatih sambil nunjukin buku pelajarannya. "Ini sumbbernya alkohol sama kotora/limbah (aku lupa dia bilangnya apa).
"Jadi nanti ya Mbak, kalau khilafah udah berdiri, kan alkohol dibuang, bisa jadi buat sumber biomassa kan?" katanya sambil nunjukin simbol oke dengan jarinya.
Kata-kata Fatih ga sepenuhnya benar. Maksudku, kalo emang mau pake alkohol bikin biomassa, bisa-bisa aja kan? Ya alokasiin aja alkohol kalau dibutuhkan untuk biomassa. Tapi aku senang, malam sampai selesai tarawih tadi, dia banyak omongnya. Menggemaskan. Bikin nggak enak kalau disambi sama kirim pesan singkat.
Tadi juga di perpus, ketika yang lain gambar masjid dan aku bilang, terserah gambar masjidnya boleh sesuai imajinasi kalian. Dia bilang, bikin masjid portable aja. Padahal juga dia ga ikutan anak lain menggambar. Sampai temenku heran dan bilang, Fatih kayaknya punya dunia sendiri ya.
Fatih memang nggak mudah berbaur sama teman-teman di sini. Di sisi lain, dia punya wawasan dan term-term atau vocab yang berbeda. Yang jauh lebih dulu dibandingkan waktu aku kecil dulu. Gemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar