Foto Jumat 3 Mei 2019 |
Jumat 3 Mei 2019, aku pulang dengan kecamuk perasaan tertentu. Ada sedikit lega karena beberapa hal tertentu. Meski demikian, kesempatan pelatihan dan karantina ini aku apresiasi karena sangat penting untuk milestone timku.
Setelah postingan rinduku yang ini dan beberapa tulisan setelahnya. Akhirnya aku pulang, meski belum ke rumah, tapi ke kantor yang bentuknya alhamdulillah rumah juga (hehe, kadang aku khawatir kalau pindah kantor terus bentuknya nggak se-homey yang sekarang). Segitu kangennya dan senangnya aku ke kantor, aku bicara banyak pantes ya kalau lagi ga mau bicara keliatan kenapa-napa). Aku share tentang cerita bangunin anak dan ganti lampu dari materi mbti ke orang di ruangan, aku hepi ketemu temen-temen, bahkan Nadung manggil aku Kak Gembul sepulang pelatihan pun aku hepi-hepi aja (yha gimana nad aku nginep di tempat yang provide makanan sangat banyak #alesan).
Sampai waktu antri wudhu maghrib, karena jumat itu ada KIP (aku masih ingat coba karena aku benar-benar pengen kajian tarhib ramadhan walau kurang sesuai ekspektasiku) dan ceciwi jamaahan maghrib di kantor, Mbak Dian tanya. Kayaknya karena aku keliatan sumringah banget.
"Fitri kenapa?"
"Ha, kenapa Mbak?"
"Iya, kayaknya lagi seneeeng banget." Atau apa gitu wordingnya aku lupa. Pekan lalunya waktu aku lagi ngobrol berdua sama Kak Citra juga Mba Dian bilang aku terlihat lebih glowing atau berseri-seri gitu. Padahal kan itu jabatan Abidah, susah juga ngalahin dia di bidang hepi kayaknya.
Aku bingung, gatau juga aku kenapa.
"Lagi jatuh cinta yaaa?"
Wakaka. Ini lebih membingungkan lagi. "Haaa, Mbak Dian pengalaman dan curhat yaa kalau lagi jatuh cinta kayak gitu." Aku menyerang balik. Orang-orang ketawa.
Lalu giliranku wudhu. Saat mau berwudhu, aku kepikir satu hal.
Kayaknya aku seneng banget, karena akhirnya aku pulang ke rumah deh....
Home is a place you can be yourself, right?
Lalu aku tersenyum. Pertanyaanku tentang kenapa aku seneng banget, yang juga tadinya aku gatau jawabannya, tuntas terjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar