Beberapa hari lalu sempat dapat cerita dari R, salah seorang teman yang sudah sekitar 30 bulan seatap. Lima belas juni esok dia insya Allah akan menikah. Sedikit kisahnya sudah pernah kami ketahui waktu dulu ia cerita-cerita ketika kami masih tinggal di bawah atap yang sama, di hari ulang tahunnya. Usianya lebih tua dariku sebenarnya, tapi karena sempat mengulang sbmptn jadinya angkatan kuliahnya dibawahku. Anaknya menyenangkan, suka belajar, dan luas pergaulannya.
Ada kata-kata yang aku suka dari ceritanya waktu dia cerita tentang kekhawatiran menuju pernikahan.Katanya sih overall tidak ada, dan hanya tersisa satu hal.
"Tp ada ko kaa, smpe skrg msh khawatir sm 1 hal,
Nympe ga ya umurku? nympe ga ya umurnya?
Soalnya apa ya ka, aku blm siap bekal ke kubur, sedangkan dr jalan menikah ini in sya Allah bs banyak pundi" pahala, kebaikan yg sama" akan kami dapat, smg masih Allah sampaikan ya ke ibadah terpanjaaang, jd ibu berjuangnya diitung kan ya ka sm Allah jg ka :')"
R yang suka dipanggil mama-chan. Terlihat bocil namun tidak. Kekhawatiran justru soal kematian, hal yang memang paling dekat dibanding apapun.
Semoga Allah sampaikan Ma. Biar seluruh pundi-pundi kebaikan bisa kamu dapatkan, menjadi bekal ke akhirat kelak. Aamiin.
Salam sayang,
Fitri yang kagum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar