Kemarin waktu bagi-bagi takjil, di kresek-kresek terakhir yang seseorang dari tim kami di #lampumerahgaknyebrang (wkwk) berikan, seorang perempuan berhijab, rapi, di balik maskernya bilang, "Nggak usah, buat yang lain aja, terima kasih." redaksinya mungkin gak sama persis tapi intinya begitu.
Terus habis itu karena gak lama kemudian udahan, aku ngobrol sama Kak Rifda. Inti obrolannya adalah, kami (atau aku) jadi belajar, bahwa ada lho orang yang mendahulukan orang lain, ketika ia sendiri merasa cukup dengan apa yang ia punya atau ia usahakan untuk nanti berbuka. Aku sendiri jadi belajar buat gak oportunis, kadang kan dibagiin apa pengen gitu yak. Terus sempet jadi kepikir juga sih, kalau dia mempersilakan jatah takjil (yang isinya juga ada makan beratnya) ke orang lain, dia dapat pahala memberi makan orang berbuka puasa juga nggak ya?
Wallahu a'lam bishshawab. Perhitungan amal dan pahala ada di sisi Allah. Tapi aku jadi belajar. Setidaknya, semoga mbaknya dapat pahala karena kami jadi belajar sesuatu. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar