Selasa, 21 Mei 2019

Racau Malam Hari, Membaca Kembali, Menulis, Sabtu Bersama Bapak

menemukan gambar ini, di sela-sela pencarian akan sesuatu. tertanggal 3 april 2016, tanggal yang sama tiga tahun kemudian, ada file yang dikirim, dan baru saya baca tadi pagi, karena penerimanya lupa meneruskan. tapi tidak apa-apa.

kenapa pengen pos? ga kenapa-napa. dan bukan karena kebetulan sama tanggalnya. saya nyadar sama juga pas udah mau upload. saya jadi mengenang buku ini. salah satu buku yang baik untuk dibaca. Sabtu Bersama Bapak. Sebelumnya, saya pernah pos di sini, beserta pesan yang amat manis yang saya tulis kembali di bagian akhir. karena fotonya sangat terbatas, dengan hp sekenan dari abi, yang sebenarnya dulunya juga abi beli seken di 2011 (jadi da akunya mah pengguna ketiga kayaknya). buram, sulit dibaca, tapi masih menyimpan kenangan.

Filmnya udah ada. tapi hasil ngobrolin sama Abidah, saya yang belum pernah nonton filmnya menyimpulkan bagusan bukunya daripada film. Karena ada part yang saya ingat namun tidak ada di film, kata Abidah yang sudah nonton tapi belum baca. Jadi dak lengkap. Saya ada bukunya kalau mau pinjam.

omong-omong kenangan, terkait file yang baru tadi pagi saya baca itu. Sempat menyebut blog saya. lantas tadi siang saya pergi ke blog saya di Maret 2019, sekiaran tulisan itu dikirim.

Waktu berlalu, Maret ke Mei baru berjeda sejenak. Tapi kadang saya jadi bisa mengingat kembali perasaan-perasaan yang ada lewat tulisan. Ada tulisan tentang keberkahan waktu yang akhirnya muncul juga di Mei ini. tulisan interaksi dengan Alquran yang belum ada. Dan tulisan-tulisan lain. Yang saya ingat perasaannya. Harapnya, cemasnya, ingin ikut berjuangnya, rindunya, momen dngerin ust Hanan Attakinya, dan lain sebagainya.

Tulisan tadi juga membuat saya membuka kembai file yang pernah saya tulis sebelumnya yang membuat dokumen yang lupa diforward itu ada. Lalu mengingat file lain sebelumnya. Takjub dengan hal-hal yang saya tulis sendiri.

Setiap tulisan menyimpan informasi. Satu dua menyimpan harapan besar.
Momen waktu kita, atau baiklah, diri ini membaca, tentu punya kesan tersendiri. Kemudian setelah jeda lama, mungkin sudah lupa lagi.
Jadi berpikir, ada baiknya, meluangkan waktu, untuk membaca kembali apa yang pernah dituliskan. Sendiri atau bersama, umpama target-target kuartal kantor. Agar ingat kembali, ke mana harapan pernah dibawa, dan ditambatkan, untuk mengejar ridha yang kuasa. Dengan cara apa, yang sempat dicanangkan masing-masing, untuk diwujudkan, sendiri atau bersama-sama.
Benar-benar merasa perlu, membaca kembali sesuatu yang barangkali sudah dilupa. Agar diri ini ingat, berpikir sebab akibat dan serius itu memang perlu. #ntms

***

Tadi pulang kepikir, kenapa ya aku suka sekali menulis hal-hal. Walau yang gini-gini aja. Sekedar racau atau coretan.
Dulu jaman sekolah aku punya buku harian. Ada sampai aliyah walau waktu SD ga sering diisi, SMP awal lumayan, lalu jarang karena surat-suratan sama kaka kelas kali ya wkwkwk (cewek kok, uwe kan smp cewe semua), dan aliyah, apalagi menjelang akhir, deras sekali tinta pulpennya. Tidak ada laptop yang kubawa, dan menjadi i dengan sulit memulai cerita, sekaligus menjadi orang yang suka mengenang, butuh media menuangkan isi kepalanya. Kadang nulis blog juga sih kalau dapat komputer perpus atau labsis yang berinternet. Atau saat libur reguler maupun panjang.
Lepas aliyah, pegang laptop. Nulis di buku ujungnya ketiduran. Akhirnya jadi lari ke blog kembali. Walau kalau di blog emang ga bisa se ga disaring buku harian ya. Namun setidaknya, membantu melegakan. Dan membantu mengingat banyak hal, termasuk perasaan saat mengalami a b c kehidupan. Cuman ya gitu, kadang kasihan yang baca, kalau ada itu juga.
Jadi intinya mah blog ini emang bukan dibuat untuk menginspirasi. Meski jika kamu sudah terlanjur mampir, semoga ada manfaat yang bisa diambil.

Salam, Fitri
Hari ini nggak ada masalah berarti alhamdulillah
namun rupanya aku masih kalah
sama pertanyaan di ujung jari yang membuat aku bolak balik dan berpikir berlebihan
sama pertanyaan nyebelin sok-sok minta cerita
sama diri ini yang manja sama diri sendiri.
.
Terima kasih Allah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar