Orang itu meyelesaikan tahiyatul masjidnya. Salam. Lalu berpikir, teringat nasehat seseorang tentang shalat hajat. Ia membulatkan tekad. Baiklah, kutunaikan shalat hajat, ujarnya dalam hati. Dia ingat pinta apa yang disarankan orang yang menyuruhnya menunaikan shalat hajat beberapa hari lalu. Lalu ia menyelami dasar hatinya. Dirinya juga punya pinta.
Ia berdiri, menunaikan takbir pertama. Tiba saat membaca surat pendek. Dirinya tertegun. Surat apa yang perlu dibaca?
Kemarin-kemarin waktu meminta petunjuk, ia baca surat Al Insyirah dan Al Ikhlas, berharap Allah beri kemudahan dan keikhlasan, apapun hasilnya. Kali ini, mesti baca apa? Sampai akhirnya memutuskan.
Pertama, Al Isra ayat 80
Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku). 482
482-Memohon kepada Allah agar kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari riya dan dari sesuatu yang merusakkan pahala....
(482 semacam indeks footnote)
Di Alquran Syamil, ada penjelasan footnotenya, masih ada lanjutannya. Dulu, tanpa sengaja ia menemukan ayat ini saat duduk di bangku aliyah, terkesan dengan maknanya. Ketika lupa surat apa ayat berapa, lalu bertanya pada temannya yang hafal Alquran. Lalu berusaha menghafalnya.
Ah, mengingat ayat ini sudah membuatnya meneteskan air mata dalam shalatnya
Lalu, ayat berikutnya. Ia memutar otak. Surat apa?
Terpikir, tiga ayat terakhir al baqarah.
Dulu waktu mengaji bersama, ia sempat terhenyak dengan potongaan arti,
"Jika kamu nyataan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah akan memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki...."
Lalu juga yang terkenal, ayat terakhir: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai engan kesanggupannya."
Mengingat segala kekhawatiran dan ketakutan, dan mengingat bahwa atas apapun, ia selalu punya Allah....
Tidak henti, menderas air matanya.
Lalu, QS Al A'raf ayat 23
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Mau tidak mau ia sudah perlu menyeka air matanya, khawatir masuk mulut dan membatalkan puasa.
Sudah kehabisan kata-kata. Lama tidak merasa shalat senikmat ini. Lama tidak merasa diri sekecil ini. Lama tidak merasa sekerdil ini ia dan benar-benar tidak bisa apa-apa tanpa bantuanNya, dengan benar-benar perasaan yang terasa.
-------------------------
Shalat zuhur, ia kira, tangisnya sudah usai. Pun juga sudah bertemu rekan lainnya.
Tapi bakda shalat, tiga doa pertama yang dibacakan secara jahr oleh entah panitia atau siapa dari petugas masjid membuatnya kembali menangis.
Pertama,
rabbana taqabbal minna shalatana wa shiyamana wa ruku’ana wa sujudana wa qiyamana...
Ah, atas semua amal yang sudah dilakukan, mana yang sampai pada Allah? Mana yang Ia terima? Sebarapa banyak yang bisa Allah terima...membayangkannya membuat takut....
Doa kedua, Al Furqan 74,
Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Doa ketiga, kalau tidak salah ingat, Al Kahfi 10
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”
Dua doa yang sama-sama punya kesan dan makna tersendiri. Salah dua doa yang orang itu hafal dari begitu banyaknya doa dalam Alquran yang belum ia hafalkan.
Hari ini, di tengah megah dan besarnya Istiqlal, keciiiil sekali rasanya. Takuut sekali atas tidak diterima amalan-amalannya. Dan harap yang besar menjulang, menjunjung, menyemogakan banyak hal.
Hari ini, ia tidak pernah menangkan kedatangan ke Istiqlal akan semengharukan itu.
#sisakemarin
Istiqlal Hari Ini
Ahad, 12 Mei 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar