Selasa, 14 Mei 2019

Takeaways Meetup Turki

iseng kubikin di gkeep
waktu mereka sharing
Waktu kita nyobain trial pitching yang bisa diikutin buat latihan-karena emang kita ngga dapat tiket pitching, sebelum maju, orang-orang ngafalin teks pitchingnya. Abidah baca quran sama istighfar.

Alhamdulillah, setelah Abidah presentasi, ketika sebelumnya banyak yang performanya masih kurang, secara Bahasa Inggrisnya, atau pakaiannya gelap, atau juri yang sudah bosan karena tapilannya biasa. Abidah datang dengan baju tosca, lalu jurinya seneng sama performanya Abidah.
"Excellent excellent!" kata juri yang seperti mendapat air di tengah gersangnya padang pasir. Beliau sampai membalikkan badan, bilang ke peserta lainnya kalau nanti tampilnya kayak gini, intinya begitu.

Masya Allah :")
***

Hari H pitching, kita udah malas-malasan karena ya emang  nggak pitching dan jaga stand aja. Tiket yang dipnya exhibiting startup.

Tapi terus tersadar, dariapada malas-malasan aja, masa udah sampai sini kita ga kasih manfaat? Setidaknya bisa bantuin latihan pitchingnya startup Indonesia yang lain.

Qadarullah, waktu nanya Elif (panitia), ternyata dia bilang panitia sudah mempertimbangkan. Karena waktu trial pitching kayak, orang ini dinotice banget sama juri. Masa dia ga ikut pitching? Karena kemarin bagus, takutnya nanti jurinya bertanya-tanya.

Bukan itu padahal niatan Abidah sama Ima datang. Niatnya pengen bantu yang lain, biar ga sia-sia kehadirannya. Dan sebelumnya udah nanya ke Buraq (panitia juga), dia bilang ga bisa Tebi ikutan pitching. Udah telat mau kirim pitchdecknya juga.
Dan ya mereka pun sadar sih kalau pitching tu bukan hak kita karena memang tiket kita tiket exhibiting, sudah habis tiket pitchingnya :")

Masya Allah :")

(dan cerita tentang kemenangan bisa dilihat di sini)
***
"Banyak banget yang terjadi hari itu. Mesti bolak-balik, nyasar, [termasuk ketemu orang di perjalannan yang selo banget ketika lagi rush yang kemudian nawarin bantuan cari rute/jalan lebih cepat tapi malah nyasar dan dia menyarankan untuk menikmati perjalanan (ketika mereka sudah buru-buru)], ditimpuk kotak rokok dari lantai empat karena dirasa berisik padahal kita nggak ngerasa segitu berisiknya...."

"Dan kita sadar di hari yang hectic itu kita sedikit banget tilawahnya."

Masya Allah :")
***

Apa yang kita rencanakan, kalau Allah izinkan akan terwujud juga.
Ini kan bumi Allah ya. Jadi bukan presentasi yang bagus yang bikin kita menang. Bukan slidenya. Bukan produknya. Bukan...

Sesederhana kalau Allah yang pengen, ya terjadi. 

Waktu di pesawat, kerasa banget kan lihat dari atas kalau bumi Allah itu luas. Kalau Allah mau bikin gempa bisa-bisa aja. Jadi refleksi, kenapa harus takut sama musik yg dibuat berdebar ketika acara (mau pitching)?

Doa aku (Abidah) waktu itu cuma satu, sama kayak doa waktu GVS dulu(pernah aku pos di sini versi lengkapnya).
"Izinkan yang menang adalah orang yang bisa ngasih banyak kebaikan."

Masya Allah :")
***

Dan yang aku baru sadari usai nulis ini adalah soal percaya.
Percayanya Kak Lili, kakaknya Abidah yang juga kukenal sejak 2015-an (sebelum aku tau kalau beliau kakaknya Abidah), tentang niatan adiknya ke Turki. Beliau yang dnegan semangatnya orderin tiket, juga ikut bantu cari sponsor. Padahal tiket dibel dengan kayak masih belum jelas. Aku pun jujur dulu ragu sama rencana Turki ini.

Tapi percayanya Kak Lili ngajarin aku,
bahwa itu memberi energi, selalu :")
Seperti yang pernah kupos di sini .

Badr, Meetup Senin 13 Mei 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar